Apa yang kita pikirkan menjelang berakhirnya Ramadan? Barangkali saat ini kita sudah sibuk mempersiapkan mudik, merancang silaturahmi ke sanak saudara dan teman, atau menentukan tujuan rekreasi.
Tapi, apa pun rencananya,jangan sampai kita melupakan kewajiban syariat. Sebelum kita merayakan Idul Fitri,Allah dan Rasul-Nya mewajibkan kepada kita untuk menunaikan zakat fitrah sebagai penutup rangkaian ibadah di bulan Ramadan.Mengapa disebut dengan zakat fitrah? Maksud dari zakat ini adalah zakat jiwa.
Diambil dari kata fitrah, yaitu asal-usul penciptaan jiwa (manusia), sehingga zakat ini diwajibkan atas setiap jiwa. Sebagaimana disampaikan oleh Ibnu Abbas RA: ’’Faradho Rasulullahi shollallahu ‘alaihi wasallam zakaatal fithri thuhra tan lishshoimi millaghwi warrofatsi wathughmatan lilmasaa kiin’’. (Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebagai penyuci bagi orang yang berpuasa dari perbuatan yang sia-sia dan kata-kata kotor serta sebagai pemberian makanan untuk orang-orang miskin. (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah).
Zakat fitrah diperintahkan untuk ditunaikan oleh setiap Muslim, baik tua ataupun muda, laki-laki ataupun wanita, dan orang merdeka maupun hamba sahaya.Namun, untuk anak kecil diwakili oleh wal-inya dalam mengeluarkan zakat.
’’ Faradha Rasulullahi shollallahu ‘alaihi wasallam zakaatal fithri shoo ‘aan min tamri awshoo’aan min sya’iiri ‘alal ‘abdi walhurri wadzdzakari wal untsaa washshoghiiri walkabiiri minal muslimiin wa amaro bihaa antu addaa qobla khuruu jinnaasi ilashsholaati’’. (Rasulullahi SAW memfardukan zakat fitri satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum atas budak sahaya,orang merdeka, laki-laki, wanita, kecil dan besar dari kaum Muslim. Dan Nabi memerintahkan untuk (zakat fitrah) ditunaikan sebelum keluarnya orang-orang menuju salat (id).(HR Bukhari dan Muslim).
Wajibkah mengeluarkan zakat fitrah bagi yang tidak mampu? Ibnul Qayyim mengatakan bahwa, ’’Bila kewajiban itu melekat ketika ia mampu melaksanakannya kemudian setelah itu ia tidak mampu, kewajiban tersebut tidak gugur darinya. Dan tidak menjadi kewajibannya (yakni gugur) jika ia tidak mampu sejak kewajiban itu mengenainya.’’ Kita perlu mengetahui manfaat perintah dari zakat secara umum.
Pertama, sebagai perwujudan keimanan kepada Allah SWT, mensyukuri nikmat-Nya,menumbuhkan akhlak mulia dengan rasa kemanusiaan yang tinggi, menghilangkan sifat kikir, rakus dan materialistis, menumbuhkan ketenangan hidup, sekaligus membersihkan dan mengembangkan harta yang dimiliki.
Kedua, karena zakat merupakan hak mustahik (orang yang berhak menerima zakat), zakat berfungsi untuk menolong, membantu, dan membina mereka, terutama fakir miskin, ke arah kehidupan lebih baik dan sejahtera,sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan hidupnya dengan layak, dapat beribadah kepada Allah SWT, terhindar dari bahaya kekufuran, sekaligus menghilangkan sifat iri, dengki, dan hasad yang mungkin timbul dari kalangan mereka, ketika mereka melihat orang kaya yang memiliki harta cukup banyak.
Zakat sesungguhnya bukan sekadar memenuhi kebutuhan para mustahik, terutama fakir miskin, yang bersifat konsumtif dalam waktu sesaat. Tapi, memberikan kecukupan dan kesejahteraan kepada mereka dengan cara menghilangkan ataupun memperkecil penyebab kehidupan mereka menjadi miskin dan menderita.
Ketiga, sebagai pilar amal bersama (jama’i) antara orang-orang kaya yang berkecukupan hidupnya dan para mujahid yang seluruh waktunya digunakan untuk berjihad di jalan Allah, yang karena kesibukannya tersebut, dia tidak memiliki waktu dan kesempatan untuk berusaha dan berikhtiar bagi kepentingan nafkah diri dan keluarganya.
Zakat merupakan salah satu solusi bagi permasalahan umat.Terlebih lagi pada bulan suci ini, zakat fitrah yang ditunaikan tidak hanya bermanfaat bagi yang membutuhkan, tetapi juga sebagai penyuci jiwa bagi orang berpuasa dari perbuatan sia-sia.Semoga Allah menyempurnakan pahala puasa untuk kita.SURYADHARMA ALI Menteri Agama Republik Indonesia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar